Langsung ke konten utama

LANDASAN TEORI


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1   Konsep Dasar Sistem
          Menurut Sutabri (2012:2) Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan kepada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya, pembahasan tentang sistem sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru. Memang didunia ini tidak ada yang sama sekali baru. Kalau ada sesuatu yang baru, sebenarnya hal itupun sebenarnya sudah lama ada. Dinilai baru karena baru ditemukan, baru diungkapkan, baru diketahui oleh banyak orang.
2.1.1        Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto H.M. (2013:34), bahwa Sistem (System) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu.
Menurut Sutabri (2012:13) karakteristik dari sistem terbagi atas 8 bagian diantaranya :
1.      Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.
2.      Batas sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
3.      Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang yang memepengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.
4.      Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface.

5.      Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input).
6.      Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
7.      Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8.      Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengerti sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3  Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut.
Adapun menurut Sutabri (2012:15) klasifikasi sistem terdiri dari :
a.       Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b.      Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan Automatic Machine.
c.       Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.
d.      Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, Yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.1.4  Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Gordon B. Davis dalam Hartono (2013:15), information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or preceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).
Menurut Herry C. Lucas dalam Hartono (2013:15), information is the interpretattion of data to provide meaning by an individual. (Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang). Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga  mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.
            Menurut Sutabri (2012:22) “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.  Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
a.       Informasi Strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangkau panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.
b.      Informasi Taktis
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangkau menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
c.       Informasi Teknis
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stok, retur penjualan, dan laporan kas harian.
2.1.5  Komponen Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012:39) “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukkan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali”. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.
a.       Blok Masukkan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa komponen-komponen dasar.
b.      Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c.       Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semau pemakai sistem.
d.      Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.



e.       Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu denga yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan dipergunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f.       Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pegendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah dan bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2.  Peralatan Pendukung (Tools System)
Dalam membuat suatu perancangan sistem, dibutuhkan peralatan yang dapat membantu atau mendukung dalam membuat rancangan sistem yang baru, agar sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang akan dibuat adapun peralatan sistem yang dimaksud adalah Diagram Aktivitas (Activity Diagram) dan Kamus Data (Data Dictionary).
A.    UML (Unified Modeling Language)                
     Menurut Adi Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
B.     ERD (Entity Relationship Diagram)
   Menurut Sutanta (2011:91) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek.” Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk  menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pengguna secara logis. Entity Relationship Diagram (ERD) didasarkan pada suatu persepsi bahwa real world terdiri atas obyek-obyek dasar tersebut. Penggunaan Entity Relationship Diagram (ERD) relatif mudah dipahami, bahkan oleh para pengguna yang awam. Bagi perancang atau analis sistem, Entity Relationship Diagram (ERD) berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya basis data akan dikembangkan. Model ini juga membantu  perancang atau analis sistem pada saat melakukan analis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antardata didalamnya.
C.     LRS (Logical Relational Structure)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram ERD akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konveksi ke LRS”
     Menurut Lestari (2013:12) “Logical Relational Structure dibentuk dengan nomor tipe record, beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik”
D.  Usecase Diagram
     Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:155) , “Usecase atau diagram Usecase merupakan permodelan untuk kelakuan (Behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.
E.  Activity Diagram
     Menurut Murad (2013:57), “activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.”

Komentar